HOME > surat harapan > Rizki Mulyani

16-Sep-2016 kepada Jepang dari Rizki

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Hai ... Adik dan teman-teman bagaimana kabar kalian? Saya (Rizki Mulyani, usiaku 19 tahun) berharap kalian dalam keadaan baik-baik saja. Bagaimana dengan sekolah kalian? Saya berharap kalian mendapatkan nilai yang memuaskan.

Oh ya saya punya cerita tentang diri saya kepada kalian. Saya juga pernah mengalami bencana tsunami yang seperti kalian alami dulu. Saat itu umur saya masih 9 tahun, masih kelas 3 SD. Saat itu saya masih sangat kecil bahkan saya sendiri belum mengetahui apa itu tsunami. Banyak sekali anak-anak yang kehilangan keluarganya termasuk saya sendiri. Saya kehilangan ayah saya akibat bencana tsunami yang menimpa Negara kami. Pada saat itu bahkan pendidikan pun hampir tidak ada karena gedung yang digunakan untuk bersekolah sudah hancur, bahkan banyak sekali anak-anak yang sakit akibat minum air laut ketika terjdi tsunami.

Tetapi tahukah kalian? Setelah bencana itu, begitu banyak bantuan yang datang dari Negara lain bantuan yang berbentuk makanan, pakaian dan buku serta benda untuk bermain, saat itu saya berpikir mungkin tidak ada harapan lagi bagi kami semua untuk tetap hidup, tapi harapan itu datang dalam sekejap. Pada awalnya senyuman tidak pernah ada lagi di wajah anak-anak dan orang tua, tapi senyuman itu kembali lagi dengan datangnya banyak bantuan dan motivasi dari banyak orang yang datang mengunjungi kami .

Saya masih mengingat masa itu dimana ada seseorang yang mengatakan pada saya saat itu “Untuk apa kamu terus bersedih, bukan kah saat nya kamu untuk bangkit dan tunjukkan pada dunia kalau kamu adalah anak yang kuat dan tangguh." Saya tahu adik-adik dan teman-teman di sana bahkan lebih kuat dari saya, meskipun kalian sudah mengalami begitu banyak bencana tapi kalian tetap bangkit.

Menurut saya menangis dan terus menangis bukanlah solusi bahkan dengan kita menangis pun waktu tidak akan terulang lagi kan, jadi semua akan sia-sia saja. Apakah kalian ingin terus bersedih tanpa memikirkan orang yang kalian sayangi? Mungkin orang yang telah meninggalkan kita pasti akan sangat sedih, bahkan orang yang masih berada di samping kita sekarang juga akan sangat sedih jika dia terus melihat kita seperti itu. Tidakkah kalian berpikir bahwa kalian harus bangkit demi mewujudkan mimpi-mimpi kalian dan mimpi-mimpi orang yang kalian sayangi.

Setiap manusia punya cara sendiri untuk bertahan hidup dan untuk bangkit dari masalah, jadi bagi adik-adik dan teman-teman saya yakin bahwa kalian akan menjadi orang yang bisa bertahan dalam hal apapun. You can do, if you want to do. Nothing people can't survive. I know you all can do best. Semagat lah karena jalan hidup kalian masih panjang bukankah kalian punya cita-cita. Saya yakin cita-cita kalian pasti akan tercapai dengan cara kalian bekerja keras serta diawali dengan berdoa.
Mungkin saya tidak memberikan banyak motivasi atau harapan kepada kalian tapi saya punya keyakinan dalam diri saya, apabila kita melakukan sesuatu dengan kerja keras dan semagat tanpa putus asa maka semua mimpi dan cita-cita yang saya tulis di kertas pasti akan terwujud. Itu yang saya yakini.

Hidup ini seperti pintu kalau kita salah memasuki pintu maka kita akan terus salah, maka kita tidak akan mencapai tujuan kita, jadi pilihlah pintu yang tepat agar kalian tidak salah memilih. Ganbatte kudasai minnasan. Mata aimashou. Watashiha nihon ni ikitaidesu. Karena Jepang adalah mimpi saya. Saya harap kalian akan terus bertahan dalam segala hal, oke?
See you later.